Angka Depresi Pada PPDS, apa penyebab nya? Perudungan?

--

Menilik penyebab depresi pada PPDS secara lingkungan kerja dan akademik.

Program pendidikan dokter spesialis seringkali menimbulkan stres pada kehidupan personal maupun profesional seorang residen. Residen diharapkan mampu memenuhi tuntutan klinis, akademis, fisis, dan sosial, sementara bekerja hingga 80 jam per minggu. Kondisi ini sangat berhubungan erat dengan ketidakpuasan terhadap program studi dan rumah sakit. Stres dapat menyebabkan seorang dokter tidak mampu bertanggungjawab secara penuh terhadap diri dan pekerjaannya.

Credit : Sorapop Udomsri
Pemetaan angka depresi pada PPDS oleh Kemenkes

Angka 2.716 atau 22,4 persen ini datang dari calon dokter yang sedang menempuh berbagai pendidikan spesialisasi. Dengan rincian terbanyak ditemukan pada calon dokter spesialis yang sedang menjalani:

  • Pendidikan spesialis 1 anak: 381 (14 persen).
  • Pendidikan spesialis 1 penyakit dalam: 350 (12.9 persen).
  • Anestesiologi: 248 (9,1 persen).
  • Neurologi: 164 (6 persen).
  • Obgyn: 153 (5,6 persen).

Penyebab Depresi PPDS:

Tingginya Tekanan Sosial:
— Perundungan/Kekerasan dari Senior
— Overwork diluar tanggung jawab

Masalah Akademik Residen:
— Kurangnya Pengetahuan Medis
— Clinical Judgement yang Buruk
— Penggunaan Waktu yang tidak efektif

Stresor dalam Pendidikan:
— Ketidakcukupan Waktu
— Masalah Kesehatan Fisik & Mental Pribadi
— Beban Kerja Tinggi
— Lingkungan Kerja Buruk
— Kesulitan Finansial
— Kewajiban Mengurus Keluarga & Konflik Keluarga
— Kurang Jam Tidur
— Pasien Banyak
— Status Kepegawaian
— Ketidakpastian Karir
— Minimnya Sarana Rekreasi di Lingkungan Rumah Sakit

Pada penelitian Shanafelt dkk,11 stres umumnya diakibatkan oleh kurang istirahat (41%), seringnya bertugas >24 jam (40%), dan waktu luang untuk bersenang-senang yang tidak cukup (42%).

Angka Depresi pada PPDS RSCM
Angka Kejadian Depresi pada PPDS IKA FKUI-RSCM

Dalam penelitian yang melibatkan 117 peserta PPDS IKA FKUI-RSCM, ditemukan bahwa 23,9% peserta mengalami depresi, dengan rincian 15 orang mengalami depresi ringan, 10 orang depresi sedang, dan 3 orang depresi berat. Meskipun tidak teridentifikasi faktor-faktor yang signifikan secara statistik yang berhubungan dengan depresi, banyak peserta mencoba mengatasi kondisi mereka dengan berdoa, menghabiskan waktu untuk diri sendiri, atau berbagi masalah dengan teman dan keluarga. Hasil ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami penyebab dan dampak depresi, serta pentingnya peran rumah sakit dan institusi pendidikan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan menyediakan sarana deteksi serta penanganan depresi sejak dini bagi para peserta program.

--

--

Health Policy Studies | Mahasiswa FK

Kumpulan karya dari Health Policy Studies Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia